Tulisan ini telah saya simpan berhari hari, dan hanya akan saya publikasi hari ini. Walau dalam beberapa hari setelah menulis ini saya merasakan patah hati, tapi tak apalah, segala hal yang telah terjadi, terjadilah.. semua diluar kendali.
Saya bersyukur kepada Tuhan.
Saya bersyukur kepadaNya, telah menjadikan kamu hidup, membuat tubuhmu sehat, membuat otakmu cerdas, mendewasakan pikiranmu, memperpanjang usiamu, menjadikan hatimu tulus, senyummu manis, dan sedemikian rupa membuat kamu tampak sempurna di mata dan hati saya.
Saya bersyukur kepada Tuhan, telah memperkenalkan saya denganmu, hari demi hari memperhatikanmu, dan tak pernah sekalipun melewatkan cerita yang kau bagikan di whatsapp storymu yang sangat jarang itu, berkunjung ke feed instagrammu, ikut menikmati playlist akun youtubemu, sesekali menengok akun twitter yang tak pernah kau urus, menunggu kau menerima permintaan pertemanan saya di discord, mengikuti aktifitasmu dan tersenyum setiap melihat postingan barumu, atau postingan lama yang kau beri keterangan “delete soon” tapi tak pernah kau hapus.
Saya bersyukur kepada Tuhan, meskipun sulit mencintaimu seperti mempelajari huruf braille, atau menyampaikan perasaan ini melalui sibi. Atau mengenali dan mencari semua tentangmu seperti mencari artikel pada jurnal terindex bereputasi.
Saya bersyukur kepada Tuhan, untuk setiap balasan pesanmu yang selalu melebihkan huruf pada setiap katanya, untuk setiap waktu yang kamu sempatkan, untuk semua impianmu yang juga menjadi impian saya.
saya bersyukur kepada Tuhan, yang telah menjadikanmu hidup. Meskipun hidupnya kamu barangkali bukanlah takdir untuk saya. Tapi mengenalmu membuat saya merasa cukup. Terima kasih, saya bersyukur kepada Tuhan.